Minggu, 05 November 2017

PERANG MELAWAN KOLONIAL

PERANG MELAWAN KOLONIAL

1. Perang Tondano
A. Lokasi        : Minahasa, Sulawesi Utara
B. Tokoh        : Fransiscus Xaverius, Simon Cos, Daendels, Kapten Hartingh, Ukung Lonto, Prediger
C. Penyebab  : Implementasi politik pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh para pejabatnya di Minahasa, terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi tentara
D. Upaya        :
     A. Perang Tondano I
          Memindahkan tempat tinggal di Danau Tondano dengan rumah apung.
     B. Perang Tondano II
          Perlawanan perlawanan dari para ukung (Ukung adalah pemimpin suatu wilayah walak atau daerah setingkat distrik).
E. Dampak     : Benteng pertahanan Moraya hancur serta semua pejuang yang ada di sana gugur



2. Pattimura Angkat Senjata
A. Lokasi        : Maluku
B. Tokoh        : Raffles, Residen Saparua, Pattimura, Van Den Berg, Christina Martha Tiahahu, Thommas Pattiwail, Lucas Matumahina, Mayor Betjes, Groot.
C. Penyebab  : Maluku kaya akan rempah rempah, kegiatan monopoli diperketat, guru akan diberhentikan dan pemuda dikumpulkan dan dijadikan tentara, sikap arogan Residen Saparua
D. Upaya        : Melakukan pertemuan rahasia, menghancurkan kapal Belanda di pelabuhan, Menyerang Benteng Duurstede dan Benteng Zealandia
E. Dampak     : Berhasil Menguasai Benteng Duurstede, meski dapat direbut kembali oleh Belanda, Banyak pejuang yang tertangkap kemudian dihukum mati atau dibuang termasuk Pattimura



3. Perang Padri
A. Lokasi        : Minangkabau, Sumatra Barat
B. Tokoh        : Tuanku Pasaman, Tuanku Nan Renceh, Kapten Goffinet, Kolonel De Stuers, Tuanku Lintan, Tuanku Imam Bonjol, Van Den Bosch.
C. Penyebab  : Adanya pertentangan antara kaum padri dengan kaum adat
D. Upaya        :
     Fase Pertama
     Berbagai penyerangan yang dipimpin Tuanku Pasaman, Tuanku Nan Renceh, Tuanku Imam Bonjol, dsb.
     Fase Kedua
     Diadakannya perjanjian damai
     Fase Ketiga
     Bergerak ke pos tentara Belanda setelah kaum Padri dan kaum Adat bersatu serta melakukan perundingan.
E. Dampak     : Benteng Marapalam jatuh ke tangan Belanda, Tuanku Imam Bonjol dbuang ke 
Cianjur



4. Perang Diponegoro
A. Lokasi        : Jawa khususnya Surakarta dan Yogyakarta
B. Tokoh        : Pangeran Diponegoro, Smissaert, Patih Danurejo, Nyi Ageng Serang, Pangeran Mangkubumi
C. Penyebab  : Pemerintah mencampuri urusan istana, beban rakyat makin berat, pemasangan anjir / patok secara sengaja di pekarangan Dipenegoro
D. Upaya        : Membangun Benteng di Gua Selarong, Mengatur strategi dari Gua Selarong
E. Dampak     : Banyak pemimpin yang tertangkap



5. Perlawanan Bali
A. Lokasi        : Bali
B. Tokoh        : I Gusti Ngurah Made, I Gusti Ktut Jelantik, J Van Swieten, Letkol Sutherland
C. Penyebab  : Pemerintah Hindia Belanda yang menanamkan pengaruhnya sehingga dominasi Belanda berkembang, Raja Buleleng tetap menerapkan hukum tawan karang
D. Upaya        : Patih Ktut Jelantik menyiapkan prajuri dan memperkuat pos pertahanan, Buleleng berpura pura menerima perjanjian dan diam diam membangun benteng pertahanan
E. Dampak     : Benteng Jagaraga runtuh, Raja Buleleng dan Ktut Jelantik tewas sehingga Buleleng menjadi milik Belanda




6. Perang Banjar
A. Lokasi        : Banjarmasin
B. Tokoh        : Pangeran Hidayatullah, Pangeran Anam  Tamjidillah, Pangeran Antasari
C. Penyebab  : Posisi strategis dan produknya disukai orang barat, intervensi Belanda terhadap pemerintahan kerajaan
D. Upaya        : Munculnya pengaruh Aling, Penyerbuan kawasan batu bara di Pengaran, Penerbuan pos Belanda di martapura
E. Dampak     : Peningkatan pasukan Belanda, banyak benteng yang diduduki Belanda





7. Aceh Berjihad
A. Lokasi        : Aceh
B. Tokoh        : Teuku Imeum, Lueng Bata, Tengku Cik di Tiro
C. Penyebab  : Ambisi Belanda untuk menguasai Aceh
D. Upaya        : Menaruh spionase di Belanda, melakukan pembunuhan terhadap Kehler
E. Dampak     : Melipat gandakan kekuatan Belanda, Masjid Baiturrahman jatuh ke tangan Belanda




8. Perang Batak
A. Lokasi        : Padang
B. Tokoh        : Sisingamangaraja XII
C. Penyebab  : Perluasan wilayah Belanda mengusik Sisingamangaraja XII
D. Upaya        : Kampanye pengusiran Zending dan penolakan kristensasi, membuat pertahanan di Pak Pak dan Diari

E. Dampak     : Sisingamangaraja tertembak bersama putrinya Lopian dan 2 orang putranya yang mengakhiri perang Batak

Sabtu, 23 September 2017

Perang melawan voc

1. Aceh Vs Portugis dan VOC

Lokasi : Aceh
Tokoh : Henrigues, De Sauza, Sultan Iskandar Muda
Penyebab : Perkembangan Aceh yang pesat dipandang oleh Portugis sebagai ancaman.
Upaya : 1.Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan meriam dan
     prajurit.
  2.Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli
     dari Turki pada 1567.
  3.Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara.
Dampak : Aceh malah jatuh ke tangan Belanda dan Portugis diusir dari Malaka.

2. Maluku Angkat Senjata

Lokasi : Maluku
Tokoh : Sultan Khaerun, Pangeran Nuku
  Tokoh Lainnya : Kakiali, Telukabesi, Kecili Said, PutraAlam, Sultan Aharal,
  Pangeran Ibrahim
Penyebab : 1.Kapal Portugis menembaki Jung-Jung dari Banda yang akan membeli
     cengkih ke Tidore.
  2.Adanya monopoli dagang yang diterapkan Portugis.
Upaya : 1.Membuat perjanjian Saragosa.
    2.Menyatukan Ternate dan Tidore.
Dampak : 1.Sultan Nuku berhasil mengembangkan pemerintah yang berdaulat dan
     melepaskan diri dari dominasi Belanda sampai akhir hayat.
  2.Portugis berhasil disingkirkan.

3. Sultan Agung Vs J.P. Coen

Lokasi : Batavia
Tokoh : Sultan Agung, J.P. Coen
  Tokoh Lainnya : Tumenggung Baureksa, Kiai Dipati Mandureja, Upa Santa,
  Dipati Ukur, Tumenngung Singaranu, Kiai Dipati Juminah, Dipati Purbaya,
  Amangkurat I, Trunajaya
Penyebab : 1.Monopoli yang dilakukan VOC.
    2.VOC menghalamgi kapal Mataram ke Malaka.
    3.Keberadaan VOC di Batavia memberi ancaman serius bagi pulau Jawa.
    4.VOC menolak kedaulatan Mataram.


Upaya : 1.Serangan pertama : pada 22 Agustus 1628 Tumenggung Baureksa
     memimpin pasukan Mataram namun gagal dan Tumenggung Baureksa
     gugur
  2.Serangan kedua : Meningkatkan kapal, senjata, dan makanan di Tegal dan
     Cirebon. Menyerang Benteng Hollandia dan Benteng Bomel, pada
     Penyerangan ini J.P. Coen meninggal.
Dampak : 1.Kekalahan Mataram membuat VOC berambisi menguasai Mataram.
    2.Sultan Agung kalah dan VOC menguasai Mataram.

4. Perlawanan Banten

Lokasi : Banten
Tokoh : Sultan Ageng Tirtayasa, Pangeran Purbaya
    Tokoh Lainnya : Sultan Haji, W. Caeff, Francois Tack
Penyebab : 1.Banten memiliki lokasi yang strategis sebagai bandar perdagangan
     Internasional
  2.Perebutan posisi sebagai bandar perdagangan internasional antara Banten
     dan VOC
Upaya : 1.Mengundang pedagang Eropa
    2.Sultan Agung mengirim pasukan untuk mengganggu kapal dagang VOC
    3.Perusakan kebun tebu VOC
    4.Pembanguna saluran air atau irigasi
Dampak : 1.Pelabuhan Banten menjadi sepi
    2.Banyak korban berjatuhan
    3.Hubungan Banten dan VOC makin memburuk

5. Perlawanan Gowa

Lokasi : Sulawesi Selatan
Tokoh : Sultan Hasanudin, Aru Palaka, Gubernus Jendral Maetsuyker
    Tokoh Lainnya : Cornellis Janszoon Spelman, Jonker van Manipa
Penyebab : 1.Belanda mengetahui pelabuhan Gowa sangat penting
    2.Gowa juga merupakan pusat perdagangan Indonesia timur
Upaya : 1.Mempersiapkan benteng di sepanjang pantai
    2.Mengkoordinasi para sekutu dari Gowa
Dampak : Kerajaan Gowa mengalami kekalahan serta diberlakukannya perjanjian
    Bongaya. Isi perjanjian Bongaya sendiri yaitu :
    1.Gowa harus mengakui hak monopoli VOC
    2.Semua orang Barat, kecuali Belanda harus meninggalkan Gowa
    3.Gowa harus membayar biaya perang





6. Rakyat Riau Angkat Senjata

Lokasi : Riau
Tokoh : Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, Raja Indra Pahlawan
    Tokoh Lainnya : Raja Lela Muda, Muhammad Abdul Jalil Muzafar
    Syah
Penyebab : Ambisi serta keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di Riau
Upaya : 1.Penyerangan terhadap benteng VOC di Pulau Guntung
    2. Melakukan siasat “Hadiah Sultan”
Dampak : Kemenangan Riau atas VOC dan Raja Indra Pahlawan diangkat sebagai
    Panglima Besar

7. Perang melawan voc

1. Aceh Vs Portugis dan VOC

Lokasi : Aceh
Tokoh : Henrigues, De Sauza, Sultan Iskandar Muda
Penyebab : Perkembangan Aceh yang pesat dipandang oleh Portugis sebagai ancaman.
Upaya : 1.Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan meriam dan
     prajurit.
  2.Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli
     dari Turki pada 1567.
  3.Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara.
Dampak : Aceh malah jatuh ke tangan Belanda dan Portugis diusir dari Malaka.

2. Maluku Angkat Senjata

Lokasi : Maluku
Tokoh : Sultan Khaerun, Pangeran Nuku
  Tokoh Lainnya : Kakiali, Telukabesi, Kecili Said, PutraAlam, Sultan Aharal,
  Pangeran Ibrahim
Penyebab : 1.Kapal Portugis menembaki Jung-Jung dari Banda yang akan membeli
     cengkih ke Tidore.
  2.Adanya monopoli dagang yang diterapkan Portugis.
Upaya : 1.Membuat perjanjian Saragosa.
    2.Menyatukan Ternate dan Tidore.
Dampak : 1.Sultan Nuku berhasil mengembangkan pemerintah yang berdaulat dan
     melepaskan diri dari dominasi Belanda sampai akhir hayat.
  2.Portugis berhasil disingkirkan.

3. Sultan Agung Vs J.P. Coen

Lokasi : Batavia
Tokoh : Sultan Agung, J.P. Coen
  Tokoh Lainnya : Tumenggung Baureksa, Kiai Dipati Mandureja, Upa Santa,
  Dipati Ukur, Tumenngung Singaranu, Kiai Dipati Juminah, Dipati Purbaya,
  Amangkurat I, Trunajaya
Penyebab : 1.Monopoli yang dilakukan VOC.
    2.VOC menghalamgi kapal Mataram ke Malaka.
    3.Keberadaan VOC di Batavia memberi ancaman serius bagi pulau Jawa.
    4.VOC menolak kedaulatan Mataram.


Upaya : 1.Serangan pertama : pada 22 Agustus 1628 Tumenggung Baureksa
     memimpin pasukan Mataram namun gagal dan Tumenggung Baureksa
     gugur
  2.Serangan kedua : Meningkatkan kapal, senjata, dan makanan di Tegal dan
     Cirebon. Menyerang Benteng Hollandia dan Benteng Bomel, pada
     Penyerangan ini J.P. Coen meninggal.
Dampak : 1.Kekalahan Mataram membuat VOC berambisi menguasai Mataram.
    2.Sultan Agung kalah dan VOC menguasai Mataram.

4. Perlawanan Banten

Lokasi : Banten
Tokoh : Sultan Ageng Tirtayasa, Pangeran Purbaya
    Tokoh Lainnya : Sultan Haji, W. Caeff, Francois Tack
Penyebab : 1.Banten memiliki lokasi yang strategis sebagai bandar perdagangan
     Internasional
  2.Perebutan posisi sebagai bandar perdagangan internasional antara Banten
     dan VOC
Upaya : 1.Mengundang pedagang Eropa
    2.Sultan Agung mengirim pasukan untuk mengganggu kapal dagang VOC
    3.Perusakan kebun tebu VOC
    4.Pembanguna saluran air atau irigasi
Dampak : 1.Pelabuhan Banten menjadi sepi
    2.Banyak korban berjatuhan
    3.Hubungan Banten dan VOC makin memburuk

5. Perlawanan Gowa

Lokasi : Sulawesi Selatan
Tokoh : Sultan Hasanudin, Aru Palaka, Gubernus Jendral Maetsuyker
    Tokoh Lainnya : Cornellis Janszoon Spelman, Jonker van Manipa
Penyebab : 1.Belanda mengetahui pelabuhan Gowa sangat penting
    2.Gowa juga merupakan pusat perdagangan Indonesia timur
Upaya : 1.Mempersiapkan benteng di sepanjang pantai
    2.Mengkoordinasi para sekutu dari Gowa
Dampak : Kerajaan Gowa mengalami kekalahan serta diberlakukannya perjanjian
    Bongaya. Isi perjanjian Bongaya sendiri yaitu :
    1.Gowa harus mengakui hak monopoli VOC
    2.Semua orang Barat, kecuali Belanda harus meninggalkan Gowa
    3.Gowa harus membayar biaya perang





6. Rakyat Riau Angkat Senjata

Lokasi : Riau
Tokoh : Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, Raja Indra Pahlawan
    Tokoh Lainnya : Raja Lela Muda, Muhammad Abdul Jalil Muzafar
    Syah
Penyebab : Ambisi serta keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di Riau
Upaya : 1.Penyerangan terhadap benteng VOC di Pulau Guntung
    2. Melakukan siasat “Hadiah Sultan”
Dampak : Kemenangan Riau atas VOC dan Raja Indra Pahlawan diangkat sebagai
    Panglima Besar

7. Orang-Orang Cina Berontak

Lokasi : Batavia
Tokoh : Oey Panko, Pakubuwono II
Penyebab : VOC mengambil hasil bumi serta rempah-rempah secara semena-mena
Upaya : Melakukan pemberontakan yang dibantu oleh Raja Pakubuwono II
Dampak : 1.Pakubuwono II mulai bimbang dan akhirnya melakukan perundingan
    2.Orang-orang Cina banyak yang dibunuh
    3.Pemberlakuannya surat pas


8. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said

Lokasi : Jawa
Tokoh : Pangeran Mangkubumi, Raden Mas Said, Raden Sutawijaya
Penyebab : VOC yang  terlalu intervensi terhadap kerajaan Mataram sehingga
  menimbulkan perlawanan dari Raden Mas Said
Upaya : Bersatunya Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said untuk
    melawan VOC
Dampak : 1.Membuat Mangkubumi dan Mas Said menandatangani perjanjian Giyanti
       yang berisi pembagian kerajaan Mataram menjadi 2 yaitu Yogyakarta
       dan Surakarta
    2.Membuat Raden Mas Said menandatangani perjanjian Salatiga yang berisi
     pembagian kerajaan Surakarta menjadi 2 yaitu Kasunanan dan
     Mangkunegaran

Senin, 21 Agustus 2017

MASA PEMERINTAHAN THOMAS STAMFORD RAFFLES


MASA PEMERINTAHAN THOMAS STAMFORD RAFFLES (1811-1816)

Masa pemerintahan Raffles dimulai ketika Lord Minto meminta Raffles untuk menguasai Jawa pada tanggal 4 Agustus 1811. Setelah itu, Raffles muncul di perairan sekitar Batavia dengan 60 kapal. Kemudian kejadian pahit Jansen kembali terulang,yakni pada 26 Agustus 1811 Batavia jatuh ke tangan Inggris. Hal ini menyebabkan Jansen harus menyingkir ke Semarang dan bergabung dengan Legiun Mangkunegara serta prajurit-prajurit dari Yogyakarta dan Surakarta. Tetapi karena pasukan Inggris yang dipimpin Raffles ini lebih kuat membuat pasukan Jansen harus mundur ke Salatiga dan akhirnya harus menyerah di Tuntang. Penyerahan Jansen secara resmi kepada pihak Inggris ditandai dengan adanya Kapitulasi Tuntang pada 18 September 1811.
Isi dari Kapitulasi Tuntang yaitu :
Semua daerah jajahan Belanda diberikan ke Inggris.
Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris.
Orang Belanda boleh menjadi pegawai Inggris.
Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris.
Pada masa pemerintahannya Raffles menerapkan land rent (sewa tanah). Land rent adalah pemungutan pajak secara perorangan berdasarkan jenis dan produksi tanah, jika tanahnya subur atau produktif maka akan membayar ½ dari hasil panen, jika tanah tidak subur atau tidak produktif maka akan membayar ¼ dari hasil panen.
Yang mendasari pemikiran Raffles mengenai kebijakan land rent ini yaitu menurut Raffles tanah dianggap sebagai produksi, maka tanah adalah milik pemerintah, jika rakyat ingin menggarap tanah tersebut maka rakyat harus membayar pajak. Dalam pemungutannya sendiri Raffles menerapkan sistem karesidenan.
Selama masa kepemimpinannya Raffles memiliki cukup banyak peninggalan antara lai sebagai berikut :
Raffles membuat buku History of Java.
Penemuan bunga Raflesia Arnoldi.
Kebun Raya Bogor dan Istana Merdeka.
Sistem Karesidenan.
Akhir pemerintahn Raffles sendiri ditandai dengan ditariknya Raffles dari Nusantara karena beberapa faktor.Faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
Raffles masih menerapkan kerja rodi.
Sistem sewa tanah atau land rent Raffles tidak berhasil, hal ini dikarenakan rakyat enggan membayar pajak.
Adanya perjanjian London yang berisi pengembalian daerah jajahan di Hindia kepada Belanda atau bisa dibilang Kepulauan Indonesia diserahkan kepada Belanda.


Gambar peta konsep kebijakan Raffles


Dibuat oleh:
1. Agus Sri Mardiyanto
2. Septian Lucky Anantha

Sabtu, 29 Juli 2017

SEJARAH VOC

SEJARAH VEREENIGDE OOSTINDISCHE COMPAGNIE (VOC)



A.   Lahirnya VOC
   Awal mula dari berdirinya VOC adalah karena adanya persaingan dagang yang cukup keras antar perusahaan dagang orang Belanda, antar kelompok, serta antarbangsa pun mereka saling bersaing.
   Kenyataan ini mendapat perhatian khusus dari pihak pemerintah dan parlemen Belanda, sebab persaingan antar kongsi Belanda juga akan merugikan kerajaan Belanda sendiri. Terkait dengan itu, maka pemerintah dan parlemen Belanda (Staten Generaal) pada 1698 mengusulkan agar antarkongsi dagang Belanda bekerja sama membentuk sebuah perusahaan dagang yang lebih besar. Usulan ini baru terealisasi empat tahun berikutnya, yakni pada 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persatuan kongsi dagang Belanda di Nusantara sebagai hasil fusi antarkongsi yang telah ada. Kongsi dagang ini diberi nama Vereenigde OostIndische Compagnie(VOC) atau dapat disebut dengan “Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur”. VOC secara resmi didirikan di Amsterdam.

B. Tujuan dibentuknya VOC
     Adapun tujuan dibentuknya VOC antara lain:
1.     Menghindari persaingan tidak sehat sesama kongsi dagang Belanda.
2.     Memperkuat kedudukan Belanda terhadap kongsi dagang negara lain.

C. Cara VOC untuk mendapatkan wilayah
     VOC memiliki hak untuk membentuk angkatan perang sendiri dan boleh melakukan peperangan, maka VOC cenderung ekspansif. Atau dapat dikatakan bahwa VOC menggunakan cara-cara sebagai berikut:
1.     Melakukan ekspansi wilayah.
2.     Melakukan politik adu domba.
3.     Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat.

D.     Berikut cara-cara VOC dalam mendapat keuntungan:
1.     Merebut pasar pertanian.
2.     Tidak terlibat langsung dalam produksi pertanian.
3.     Menduduki tempat-tempat strategis (pelabuhan).
4.     Memanfaatkan pemerintahan yang ada.

E.  Daerah yang menjadi kekuasaan VOC:
1.     Tanah seluas 50x50 vadem (satu vadem sama dengan 182 cm) yang berlokasi di sebelah timur Muara Ciliwung. Tanah inilah yang menjadi cikal bakal hunian dan daerah kekuasaan VOC di tanah jawa dan menjadi cikal bakal kota batavia.
2.     Pieter Both juga berhasil mengadakan perjanjian dan menanamkan pengaruhnya di Maluku dan berhasil mendirikan pos perdagangan di Ambon.
3.     Pada masa jabatan Laurens Reael berhasil membagun Gedung Mauritius yang berlokasi di tepi sungai Ciliwung.
4.     Kerajaan mataram pada tahun 1749.
5.     VOC berhasil menguasai Malaka pada tahun 1641. VOC juga meluaskan pengaruhnya ke Aceh.
6.     Kerajaan makassar juga telah dikalahkan setelah terjadi Perjanjian Bongaya tahun 1667.
7.     VOC juga berhasil memaksakan kontrak dan monopoli perdagangan dengan Raja Sulaiman dari Kalimantan Selatan.
8.     Pada tahun 1605, VOC sudah berhasil mengusir Portugis dari Ambon.
9.     Pada tahun 1667, pulau-pulau yang termasuk wilayah irian telah berpindah tangan menjadi daerah kekuasaan VOC.


         Terimakasih telah membaca artikel "TUGAS SEJARAH INDONESIA" yang kami buat. 
    
                      Artikel ini dibuat oleh:
         NAMA:
         1. Agus Sri Mardiyanto
         2. Septian Lucky Anantha
                                    Kelas: XI TKJ 1
      SMKN 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
                     TAHUN PELAJARAN 2017/2018